Rabu, 24 September 2014

KISAH TURUNNYA WAHYU PERTAMA AL-QUR'AN

Aisyah -Ibu Kaum Mu'minin berkata: "Permulaan wahyu yang datang kepada Rasullah shallallahu 'alihi wasallam adalah dengan mimpi yang benar dalam tidur. Dan tidaklah Beliau bermimpi kecuali datang seperti cahaya subuh. Kemudian Beliau dianugrahi kecintaan untuk menyendiri, lalu Beliau memilih gua Hiro dan bertahannuts yaitu ibadah di malam hari dalam beberapa waktu lamanya sebelum kemudian kembali kepada keluarganya guna mempersiapkan bekal. Sampai akhirnya datang Al Haq saat beliau di gua Hiro, Malaikat datang seraya berkata "Bacalah!" Beliau menjawab "Aku tidak bisa baca". Nabi shallallahu 'alihi wasallam menjelaskan: Maka Malaikat itu memegangku dan memelukku sangat kuat kemudian melepasku dan berkata lagi: "Bacalah!". Beliau menjawab "Aku tidak bisa baca". Malaikat itu memegangku kembali dan memelukku untuk ketiga kali nya dengan sangat kuat kemudian melepaskanku, dan berkata lagi: (Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia Telah meciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah)”. Nabi shallallahu 'alihi wasallam kembali kepada keluarganya dengan membawa kalimat wahyu tadi dalam keadaan gelisah. Beliau menemui Khadijah binti Khawailidh seraya berkata: “Selimuti aku, Selimuti Aku!”. Beliau pun diselimuti hingga hilang ketakutannya. Lalu beliau menceritakan peristiwa yang terjadi kepada Khadijah: “Aku mengkhawatirkan diriku”.  Maka Khadijah berkata: “Demi Allah, Allah tidak akan mencelakakanmu selamanya, karena engkau adalah orang yang menyambung silaturahim”. Khadijah kemudian mengajak Beliau untuk bertemu dengan Waroqoh bin Naufal bin Asad bin Abdul ‘Uzza, putra paman Khadijah, yang beragama Nasrani dimasa Jahiliyyah, dia juga menulis buku dalam bahasa Ibrani, juga menulis Kitab Injil dalam bahasa Ibrani dengan Ijin Allah. Saat itu Waroqoh sudah tua dan matanya buta. Khadijah berkata “ Wahai putra pamanku, dengarkanlah apa yang disampaikan oleh putra saudaramu ini”. Waroqoh berkata:” Wahai putra saudaraku, apa yang sudah kamu alami?”. Maka Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam menuturkan peristiwa yang dialaminya. Waroqoh berkata: “Ini adalah Namus, seperti yang pernah Allah turunkan kepada Musa. Duhai seandainya aku masih muda dan aku masih hidup saat kamu nanti diusir oleh kamumu”. Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam bertanya: “Apakah aku akan diusir mereka?” Waroqoh menjawab: “ Iya. Karena tidak ada satu orang pun yang datang dengan membawa seperti apa yang kamu bawa ini kecuali akan disakiti(dimusuhi). Seandainya aku ada saat kejadian itu, pasti aku akan menolongmu dengan sekemampuanku”, Waroqoh tidak mengalami peristiwa yang diyakininya tersebut karena lebih dahulu meninggal dunia pada masa fatroh(kekosongan) wahyu.

Sumber Sahih Al Bukhari ; Buku 1, Hadist 3.
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair berkata, Telah menceritakan kepada kami dari Al Laits dari 'Uqail dari Ibnu Syihab dari 'Urwah bin AzZubair.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar